Minggu, 20 Februari 2011

Valentine

Hari Valentine yang jatuh tepat setiap 14 Februari menjadi hari tatkala setiap pasangan dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan perasaannya. Asal muasal Valentine sendiri sudah ada sejak dahulu kala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah Gamelion, bulan yang dipersembahkan khusus untuk pernikahan suci Dewa Zeus dan Dewi Hera.

Hari Valentine juga merupakan sebuah hari ketika para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma juga dikaitkan dengan Santo Valentinus. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.

Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Sedangkan di Romawi kuno, 15 Februari adalah Hari Raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, Dewa Kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus menyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jalanan Kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama, wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.

Lalu siapakah Valentinus? Cerita yang beredar ia adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ketiga. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut, dan ia bukan satu-satunya. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamnya.

Namun sayangnya keinginan ini bertepuk sebelah tangan. Para pria enggan terlibat dalam perang. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Hal ini membuat Claudius sangat marah, ia pun segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.

Kaisar berpikir bahwa jika pria tak menikah, mereka akan dengan senang hati bergabung dengan militer. Claudius pun melarang adanya pernikahan. Para pasangan muda menganggap keputusan ini sangat tidak manusiawi. Karena menganggap ini adalah ide aneh, Santo Valentine menolak untuk melaksanakannya.

Ia tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yakni menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini diketahui kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia bergeming dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin, tanpa bunga, tanpa kidung pernikahan.

Hingga suatu malam, ia tertangkap basah memberkati sebuah pasangan. Kedua sejoli itu berhasil melarikan diri, namun malang Santo Valentine justru tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis mati. Bukannya dihina, ia malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara.

Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta itu adalah putri sipir penjara. Sang ayah mengizinkannya untuk mengunjungi Santo Valentine di penjara. Tak jarang mereka berbicara selama berjam-jam. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta itu. Ia setuju bahwa Santo Valentine telah melakukan hal yang benar.

Di hari saat Valentine dipenggal, yaitu 14 Februari, ia menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis itu atas semua perhatian, dukungan dan bantuannya selama dipenjara. Di akhir pesan itu, ia menuliskan: "Dengan Cinta, dari Valentine-mu."

Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini, setiap 14 Februari, orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai Hari Kasih Sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat Santo Valentine sebagai pejuang cinta, sementara Kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.

Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.

Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.
Hari Valentine diperkirakan dibawa ke Amerika Utara oleh warga Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daratan Amerika. Di Amerika Serikat, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal, dicetak setelah 1847 oleh Esther A. Howland (1828 - 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar, dan ia mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. Karena jasanya ini semenjak 2001, The Greeting Card Association setiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary".

Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat promo besar-besaran, sebagai hari dimana kaum wanita memberi kaum pria sesuatu yang mereka sukai, seperti cokelat. Pemberian ini tidaklah dilakukan secara sukarela, melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya besar.

Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko, dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Sebagai balasannya, kemudian muncul sebuah hari yang disebut "Hari Putih" (White Day). yang jatuh pada 14 Maret, pada hari ini pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diminta memberi sesuatu kembali kepada rekan wanitanya.

Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih ada satu hari lainnya yang mirip dengan kedua hari itu ditilik dari fungsinya. Namanya adalah "Hari Raya Anak Perempuan" (Qi Xi), yang dirayakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut tarikh kalender bulan Tionghoa.

Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini menjadi budaya populer di kalangan anak muda. Bentuk perayaannya bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih dengan pasangan, orang tua, orang-orang yang kurang beruntung secara materi, dan mengunjungi panti asuhan di mana mereka sangat membutuhkan kasih sayang dari sesama manusia. Pertokoan dan media (stasiun TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.
Berikut ini adalah mitos seputar valentine menurut Andrea Madison yang kami lansir dari Askmen. Sekali lagi, kamu boleh percaya dan boleh enggak.

Everyday is Valentine.
Mitos ini bisa benar bisa tidak. Benar memang jika hari kasih sayang tak harus dilakukan tanggal 14 Februari, namun tiap hari juga bisa kok melakukan perayaan kasih sayang.
Setidaknya sebelum percaya atau membantah mitos ini, kamu harus menyelidiki apakah pacar kamu termasuk orang yang suka merayakan valentine apa tidak. Jika pacar kamu termasuk tipe orang yang percaya valentine, tak ada salahnya kan merayakan valentine berdua. Namun jika pacar kamu termasuk orang yang tidak merayakan valentine, kamu tak perlu memaksakan diri kan?

Hubungan Sebentar Tak Boleh Merayakan Valentine.
Mitos ini jelas salah. Valentine bisa dirayakan oelh pasangan siapa saja, tak diukur dari berapa lama kamu berpacaran. Anggap saja hari valentine layaknya hari kencan seperti biasa, sediakan waktu pas hari valentine untuk kencan dengan pacar baru kamu.

Rayakan Valentine Harus dengan Makan Malam.
Ini juga mitos yang salah, merayakan valentine tak harus dengan ritual makan malam. Kamu juga bisa kok merayakan valentine dengan berolah raga bersama, nonton DVD, atau hanya sekedar jalan-jalan.

Valentine hanya Untuk Yang berpasangan.
Mitos ini jelas salah, valentine bisa dirayakan oleh siapapun. Walau kamu jomblo tak punya pacar, kamu bisa merayakan valentine dengan keluarga, teman-teman dan sahabat-sahabat kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar