APA jadinya jika laki-laki punya uang banyak? Dari sejumlah pilihan, salah satu yang mendominasi adalah membeli mobil. Semakin banyak uang yang dimiliki, maka akan semakin mahal pula mobil yang dibelinya. Ini terpampang jelas dari polah para bintang di dunia sepak bola yang bergaji miliaran rupiah per bulan.
Sebut saja Thierry Henry yang merupakan salah satu pemain bergaji tinggi di Barcelona. Menurut Futebol Finance, dari gaji yang diterimanya dari El Barca saja, Henry sudah mengantongi 640 ribu euro dalam satu bulan (lebih dari 9 miliar rupiah). Tak heran Henry bisa dengan mudah mengeluarkan 89.000 euro (sekitar Rp1,2 miliar) untuk sebuah Porsche 911 GT3 sebagai salah satu koleksinya.
Kepemilikan mobil-mobil mewah dan mahal ini merupakan refleksi dari kesuksesan karier mereka sebagai pemain sepak bola profesional. Inilah salah satu simbol sukses seorang laki-laki. Bagaimana pun, sisi maskulin sebuah kendaraan akan lebih kental sebagai simbol kesuksesan dalam karier.
Jangan kaget kalau seorang bintang sepak bola tak hanya memiliki 1-2 mobil mewah saja. Pemain sekelas David Beckham bahkan bisa memiliki lebih dari 6 mobil mewah dari berbagai jenis dan merek. Bahkan ada yang sengaja membeli hanya untuk koleksi semata karena nilai sejarah dari mobil tersebut.
Profesor Alan Bairner dari Loughborough University's School of Sport and Exercise Sciences punya satu pendapat khusus mengenai hubungan antar pebola dengan mobil. Dia mengatakan kesuksesan para pemain bola ini akan punya peran dalam mengubah “hati” dari para pengusaha industri otomotif. Salah satunya adalah melakukan penyesuaian dengan para pengemudi yang cenderung tradisional, tapi tetap berkelas tinggi seperti para pemain sepak bola.
“Sejumlah perusahaan otomotif pada masa lalu tidak ingin bekerja sama dengan para pebola yang dianggap sebagai bagian dari klien yang berlawanan dengan tujuan mereka. Tapi, kini mereka sudah berpikir para pemain sepak bola akan membantu perusahaan otomotif ini dalam menjual produk mereka,” ucap Alan Bairner kepada Forbes.
Saat ini sudah banyak produsen mobil yang menggandeng para pemain sepak bola sebagai partner. Tidak langsung kepada pemain, tetapi lewat klub. Sehingga mereka bisa menjaring banyak pemain yang akan memakai kendaraan produksi mereka.
Seperti yang dilakukan Audi saat bekerja sama dengan Real Madrid, Bayern Muenchen, dan yang terakhir AC Milan. Benefit yang diraih Audi tentu saja, publik – khususnya penggemar klub – akan lebih sadar akan produk-produk mereka karena dipakai oleh para pemain yang jadi pujaan mereka.
Para pemain sendiri tak kalah senang. Sebab, mereka bisa mendapat mobil impian tanpa harus merogoh duit dari kocek sendiri. Seperti halnya Kaka yang kini bisa wara-wiri mengendarai Audi R8 secara gratis – setidaknya hingga kontrak sponsorship-nya berakhir kelak.
Dari banyak pilihan mobil mewah yang bisa dibeli para pemain sepak bola, pada umumnya memilih dua model saja. Pertama adalah kategori sport yang bisa dibejek hingga 300 km/jam. Kedua adalah seri mobil-mobil multifungsi yang tetap mencerminkan kelas dari si pemiliknya.
Model yang pertama dipilih karena bisa dijadikan alternatif pengisi kebosanan dari rutinitas mereka sebagai pebola. Ngebut? Sudah pasti, dengan kemampuan mobil-mobil sport seperti Porsche 911 atau Aston Martin Vanquish memang memancing adrenalin para pengemudinya untuk memacu hingga batas maksimal.
Akan tetapi, jika kurang hati-hati bukan mustahil kecelakaan yang didapat. Terutama bagi mereka yang belum terlalu paham karakter dari kendaraannya. Sebab, tidak mudah mengemudikan sebuah mobil dengan daya dan tenaga yang besar.
Seperti yang dialami Wayne Rooney medio 2007 silam. Kala itu Rooney mengalami slip di sebuah jalan bebas hambatan di antara Manchester dan Macclesfield. Rooney yang mengendarai Lamborghini rupanya belum terlalu paham bagaimana mengendalikan mobil bertenaga besar tersebut. Untunglah, tidak terjadi insiden parah setelah mobilnya melintir dan masuk ke jalur yang berlawanan arah.
Pilihan kedua rata-rata diambil dengan alasan fungsional tanpa mengurangi citra sebagai golongan ekonomi kelas atas. Maka, banyak pemain memilih BMW X5 karena didasari dua alasan tersebut.
Selain itu, ada satu tipe mobil yang cukup digemari. Itu adalah jenis mobil yang desainnya sudah menunjukkan bahwa mobil itu sangat berkelas dan mahal. Mobil-mobil di kategori ini antara lain Bentley Continental hingga Rolls-Royce Phantom Drophead Coupe. Merk terakhir berharga sekitar 300.000 pounds (lebih dari Rp5 miliar) dan jadi salah satu kendaraan Beckham di Los Angeles (Amerika Serikat).
Peningkatan karier yang diiringi bertambah besarnya pendapat seorang pemain bola mau tidak mau memang akan mengubah gaya hidup dan kebiasaan. Bukan mustahil, di awal meniti karier ada pebola yang hanya mengendarai mobil berharga kurang dari 20.000 pounds (sekitar Rp349, 2 juta). Tapi, begitu kariernya menanjak, harga mobil yang dimilikinya bisa melonjak hingga 10 kali lipat.
Jumat, 16 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar