Sabtu, 16 Januari 2010

Tinggi Badan Menyusut, Trofi Jadi Surut?

Catatan ringan tapi serius yang menguraikan hubungan atau relevansi antara rata-rata tinggi badan pemain dalam skuad Arsenal dengan keberhasilan tim meraih gelar atau trofi. Terakhir kali di Liga Premier, skuad asuhan Arsene Wenger berhasil menjadi jawara premiership di musim 2003-04. Trofi terakhir yang berhasil diboyong ke Highbury (saat itu masih menjadi kandang Arsenal) adalah gelar FA Cup 2004-05 setelah di babak final menang adu penalti 5-4 melawan Manchester United. Setelah itu, Arsenal hampa gelar!

Usut punya usut, seperti yang dilansir The Sun, terdapat hubungan antara kegagalan Francecs Fabregas dkk dengan keberhasilan Patrick Vieira dkk. Yaitu, rata-rata tinggi pemain! Sejak 2005 lalu, rata-rata tinggi anak-anak asuhan Wenger menyusut. Penurunannya lebih dari tiga inci (sekitar 7,62 cm) per pemain.

Untuk membuktikannya, tengoklah perbandingan antara skuad Arsenal saat menjadi tim yang tak terkalahkan (The Invincibles) di musim 2003-04 dan skuad di musim lalu. Di musim 2003-04, lini tengah Arsenal terdiri dari Patrick Vieira, Gilberto Silva, dan Ray Parlour. Tinggi badan Vieira 6ft 3,5” atau sekitar 192 cm, Gilberto 6ft 3” (sekitar 185 cm), sementara Parlour 6ft atau 183 cm.

Di musim 2008-09 lalu, komposisi midfielder yang kerap dipasang Wenger terdiri dari Fabregas, Denilson, Theo Walcott, Samir Nasri atau bisa juga Andrei Arshavin yang baru bergabung di paruh kedua musim. Berapa tinggi mereka? Fabregas 5ft 10” (177 cm), Denilson 5ft 11” (180 cm), Walcott 5ft 9” (175cm), Nasri 5ft 10,5” (178 cm), dan Arshavin 5ft 8” (172 cm).

Melihat perbandingan komposisi tersebut, ibarat bertanding tinju, skuad The Gunners turun kelas, dari kelas welter ke kelas ringan.

Tentu saja, keringnya prestasi Arsenal dalam empat musim terakhir tidak melulu disebabkan kondisi fisik semata. Namun, yang pasti, dalam periode 1998-2004, Wenger membangun tim dengan bermodalkan para pemain yang selain berkualitas juga mempunyai postur tubuh (tinggi badan) di atas rata-rata dan punya karakter petarung di tengah lapangan.

Sebagai bahan pendukung, di musim 2003-04 itu, Robert Pires terkenal sebagai sosok pemain yang gampang jatuh. Padahal, Pires mempunyai tinggi badan 6ft 11” atau 187 cm. Pemain Arsenal yang paling cebol saat itu adalah Ashley Cole (176 cm) yang kini bermain bersama Chelsea.

Jadi? Siapa yang bakal unggul jika di lapangan bertemu dua tim dimana satu tim lini tengahnya terdiri dari Arshavin, Fabregas, Denilson, dan Walcott, sementara komposisi lini tengah tim lainnya terdiri dari Parlour, Vieira, Gilberto, dan Pires.

www.liputanbola.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar